Pasar
Persaingan Sempurna
Harga terbentuk
melalui mekanisme pasar dan hasil interaksi antara penawaran dan permintaan
sehingga penjual dan pembeli di pasar ini tidak dapat memengaruhi harga dan
hanya berperan sebagai penerima harga (price-taker). Barang dan jasa yang
dijual di pasar ini bersifat homogen dan tidak dapat dibedakan. Semua produk
terlihat identik. Pembeli tidak dapat membedakan apakah suatu barang berasal
dari produsen A, produsen B, atau produsen C? Oleh karena itu, promosi dengan
iklan tidak akan memberikan pengaruh terhadap penjualan produk.
Karakteristik Pasar Persaingan Sempurna
Beberapa karakteristik agar sebuh pasar
dapat dikatakn persaingan sempurna:
Semua perusahaan
memproduksi barang yang homogen (homogeneous product) artinya semua perusahaan
memproduksi barang yang sama tapi mungkin berbeda di sisi kualitasnya. Para
pembeli tidak bisa membedakan mana barang dari produsen A atau produsen B.
Produsen dan
konsumen memiliki pengetahuan / informasi sempurna (perfect knowledge) artinya
antara konsumen dan produsen memiliki pengetahuan sempurna tentang harga produk
yang akan dibeli atau dijual misalnya mereka mengetahui tingkat harga yang
berlaku dan perubahan-perubahan ke atas harga tersebut. Akibatnya para produsen
tidak dapat menjual barangnya dengan harga yang lebih tinggi dari yang berlaku
di pasar.
Output sebuah
perusahaan relative kecil dibanding output pasar (small relatively output)
artinya Perusahaan dalam industri (pasar) dianggap berproduksi
efisien (biaya rata – rata terendah), kendati pun demikian jumlah output
setiap perusahaan secara individu dianggap relative kecil dibanding
jumlah output seluruh perusahaan dalam industri.
Perusahaan
menerima harga yang ditentukan pasar (price taker) artinya secara individu
perusahaan tidak mampu mempengaruhi harga pasar karena perusahaan menjual
produknya dengan patokan yang sudah ditetapkan oleh pasar
Semua perusahaan
bebas masuk dan keluar pasar (free entry and exit) artinya dalam pasar
persaingan sempurna factor produksi mobilitasnya tidak terbatas dan tidak
ada biaya yang harus dikelurkan untuk memindahkan faktor produksi
Pasar
Monopoli
Pasar monopoli adalah suatu bentuk
interaksi antara permintaan dan penawaran yang ditandai oleh adanya satu
penjual/produsen dipasar berhadapan dengan permintaan seluruh pembeli atau
konsumen
.
Ciri-ciri
dari pasar monopoli:
1.
hanya
ada satu produsen yang menguasai penawaran
2.
tidak
ada barang subtitusi/pengganti yang mirip (close substitute)
3.
produsen
memiliki kekuatan menetukan harga
4.
tidak
ada pengusaha lain yang memasuki pasar tersebut karena ada hambatan berapa
keunggulan perusahaan.
Anda tentu
bertanya mengapa terjadi pasar monopoli. Ada beberapa penyebab terjadi
pasarmonopoli, diantara penyebabnya adalah sebagai berikut: ditetapkannya
Undang-undang (Monopoli Undang-undang). Atas pertimbangan pemerintah, maka
pemerintah dapat memberikan hak pada sutau perusahaan seperti PT Pos dan Giro,
PT. PLN. hasil pembinaan mutu dan spesifikasi yang tidak dimiliki oleh
perusahaan lain, sehingga lama kelamaan timbul kepercayaan masyarakat untuk
selalu menggunakan produk tersebut. Hasil cipta atau karya seseorang yang
diberikan kepada suatu perusahaan untuk diproduksi, yang kita kenal dengan
istilah hak paten atau hak cipta.
Pasar monopoli
timbul akibat adanya praktek monopoli, yaitu pemusatan kekuatan ekonomi oleh
satu pelaku usaha/penjual yang mengakibatkan dikuasainya produksi dan atau
pemasaran atas barang dan jasa tertentu sehingga menimbulkan persaingan usaha
tidak sehat dan dapat merugikan kepentingan umum.
Walaupun di
pasar monopoli penjual tidak memiliki saingan, belum tentu ia dapat memperoleh
keuntungan yang besar, hal ini mungkin saja terjadi bila biaya produksi berada
di atas harga pasar. Sehingga kurva permintaan yang ada di monopoli sama
dengan kurva permintaan pasar. Di mana pada kurva permintaan pasar, kurva
penerimaan rata-rata (AR) dan kurva penerimaan marginal (MR) dapat ditentukan.
Bagi perusahaan monopolis, kurva penerimaan marginal (MR) lebih rendah dari
harga, karena penjual harus menurunkan harga dengan tujuan barangnya dapat
terjual.
Kerugian
Pasar monopoli
Kerugian yang
disebabkan oleh pasar monopoli adalah Ketidak adilan, karena monopolis akan
memperoleh keuntungan diatas keuntungan normal. Volume produksi ditentukan oleh
monopolis Terjadi eksploitasi oleh monopolis terhadap konsumen dan pemilik
faktor-faktor produksi.
Untuk mencegah terjadinya monopoli dalam
pasar, maka sebaiknya pemerintah melakukan cara-cara:
·
Mencegah
munculnya monopoli dengan undang-undang
·
Pemerintah
mendirikan perusahaan tandingan yang mampu menyaingi monopolis
·
Membuka
impor untuk barang yang diproduksi oleh monopolis
·
Campur
tangan pemerintah dalam menentukan harga.
Pasar
Monopolistik
Pasar
Monopolistik adalah salah satu bentuk pasar di mana
terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki
perbedaan dalam beberapa aspek. Penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas,
namun setiap produk yang dihasilkan pasti memiliki karakter tersendiri yang
membedakannya dengan produk lainnya. Contohnya adalah : shampoo, pasta
gigi, dll. Meskipun fungsi semua shampoo sama yakni untuk membersihkan rambut,
tetapi setiap produk yang dihasilkan produsen yang berbeda memiliki ciri
khusus, misalnya perbedaan aroma, perbedaan warna, kemasan, dan lain-lain.
Pada pasar
monopolistik, produsen memiliki kemampuan untuk memengaruhi harga walaupun
pengaruhnya tidak sebesar produsen dari pasar
monopoli atau oligopoli. Kemampuan ini
berasal dari sifat barang yang dihasilkan. Karena perbedaan dan ciri khas dari
suatu barang, konsumen tidak akan mudah berpindah ke merek lain, dan tetap
memilih merek tersebut walau produsen menaikkan harga. Misalnya, pasar sepeda
motor di Indonesia. Produk sepeda motor memang cenderung bersifat homogen,
tetapi masing-masing memiliki ciri khusus sendiri. Sebut saja sepeda motor
Honda, di mana ciri khususnya adalah irit bahan bakar. Sedangkan Yamaha
memiliki keunggulan pada mesin yang stabil dan jarang rusak. Akibatnya
tiap-tiap merek mempunyai pelanggan setia masing-masing.
Pada pasar persaingan
monopolistik, harga bukanlah faktor yang bisa mendongkrak penjualan. Bagaimana
kemampuan perusahaan menciptakan citra yang baik di dalam benak masyarakat, sehingga
membuat mereka mau membeli produk tersebut meskipun dengan harga mahal akan
sangat berpengaruh terhadap penjualan perusahaan. Oleh karenanya, perusahaan
yang berada dalam pasar monopolistik harus aktif mempromosikan produk sekaligus
menjaga citra perusahaannya.
Pasar
Oligopoli
Pasar oligopoly
adalah pasar yang didalamnya terdapat beberapa penjual terhadap 1 komoditi
sehingga tindakan 1 penjual akan mempengaruhi tindakan penjual lainnya. Jika
produknya homogen disebut oligopoli murni (pure oligopoly). Jika produknya berbeda
corak disebut oligopoli beda corak (differentiated oligopoly).
Praktek
oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan
perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk kedalam pasar, dan juga
perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk
menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual terbatas, sehingga
menyebabkan kompetisi harga diantara pelaku usaha yang melakukan praktek
oligopoli menjadi tidak ada. Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada
industri-industri yang memiliki capital intensive yang tinggi,
seperti, industri semen, industri mobil, dan industri kertas.
Asumsi yang
mendasari kondisi di pasar oligopoli adalah pertama, penjual sebagai price
maker. Penjual bukan hanya sebagai price maker, tetapi setiap perusahaan juga
mengakui bahwa aksinya akan mempengaruhi harga dan output perusahaan lain, dan sebaliknya.
Kedua, penjual bertindak secara strategik. Asumsi ketiga, kemungkinan masuk
pasar bervariasi dari mudah (free entry) sampai tidak mungkin masuk pasar
(blockade), dan asumsi keempat pembeli sebagai price taker. Setiap pembeli
tidak bisa mempengaruhi harga pasar.
Pasar oligopoli
model kurva patah diformulasikan oleh Sweezy. Dalam model ini keseimbangan
perusahaan ditentukan pada waktu garis permintaan yang dihadapi produsen patah.
Karena pada tingkat ini berarti MR yang dihadapi produsen sama besar dengan
MC-nya, memang secara umum dapatlah diutarakan bahwa kurva MR dapat berpotongan
dengan kurva MC di mana saja pada bagian kurva MR yang patah. Hal ini bermakna
bahwa adanya perubahan struktur biaya produksi tidak akan berpengaruh terhadap
tingkat output dan harga keseimbangan perusahaan. Berbentuk patah kurva
permintaan yang dihadapi oligopolis ini mencerminkan perilaku oligopolis di
pasar, yaitu apabila ia menurunkan tingkat harga jual, maka ia mengharapkan
produsen pesaingnya akan mengikuti kebijaksanaannya. Akan tetapi kalau ia
menaikkan harga jual maka produsen pesaingnya tidak akan mengikuti
kebijaksanaan. Bentuk kurva permintaan yang patah adalah manifestasi dari
adanya ketidakpastian oligopolis terhadap perkiraan perusahaan pesaing apabila
ia menurunkan tingkat harga jual. Model ini dapat digunakan untuk menjelaskan
mengapa dalam pasar oligopoli tingkat harga output yang terjadi di pasar
cenderung tetap tidak berubah-ubah.
Menurut Sweezy,
ciri reaksi oligopolis jika terjadi perubahan harga adalah jika suatu
oligopolis menurunkan harga maka oligopolis cenderung juga akan menurunkan
harga karena tidak mau kehilangan konsumen dan jika oligopolis menaikkan
harga maka akan kehilangan konsumen karena oligopolis lain tidak menaikkan
harga dan akan mendapat tambahan konsumen dengan tanpa melakukan reaksi apapun.
Hal ini menyebabkan kurva permintaan yang dihadapi oligopolis merupakan kurva
yang patah (kinked demand curve).
· Hanya
terdapat sedikit perusahaan dalam industry.
· Produknya
homogen atau terdiferensiasi.
· Pengambilan
keputusan yang saling mempengaruhi.
· Kompetisi
non harga.
Penyebab
terbentuknya pasar oligopoly :
Efisiensi skala besar di dalam efisiensi teknis
(teknologi) dan efisiensi ekonomi (biaya produksi). Profit hanya bisa tercipta
apabila perusahaan mampu mencapai tingkat efisiensi. Efisiensi teknis
menyangkut pada penggunaan teknologi dalam proses produksi. Kemampuan produsen
dalam menempatkan sumber daya secara optimal. Efisiensi ekonomi menyangkut pada
biaya produksi. Bagaimana mengatur biaya pada komposisi yang tepat sehingga
harga yang dipasarkan merupakan harga yang bisa diterima pasar dan produsen.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar