Kamis, 02 Desember 2010

Thirteen - Jakarta Story

Thirteen - Jakarta Story :




Tempat Ku lahir ...
Penuh Derita...
Dan Ceritaa ...
Jakarta, Dan Rasakan Pedihnya Hidup Sendiri
Jakarta, Dan Rasakan Sakit ditinggal Sendiri, Terjatuh
Jakarta penuh dengan benci, penuh dengan deritanya
Jakarta Takan pernah Kembali seperti dulu ....
Sejauh ku melangkahkan kakiku, terasa hampa dan kosong di jiwaku terjatuh.

Killing Me Inside - Come On Girl We'll Burn Money On Vegas

Killing Me Inside - Come On Girl We'll Burn Money On Vegas :

We're on the plane and 
We're set to go
Fasten your seatbelt 
Cause we'll fly away
We'll fly away
Into the next stages we'll fly away

Just watch and see how
We will win all of night
So captain bring us 
To next stars tonight
To next stars tonight
Into the next stars we will rock you out!

And I will give you a good time
And shake your fuckin ass!

Come on girl see what we got
'Cause we are the only one
Come on girl don't close your eyes
'Cause we are the only one

This time to get up
We'll make this tonight
Fasten your seatbelt
'Cause we'll fly away
We'll fly away
Into the next stages we'll fly away

And this time I'll give you good time
And give you hell lot of fun

Come on girl see what we got
'Cause we are the only one
Come on girl don't close your eyes
'Cause we are the only one



Senin, 29 November 2010

Agama dan Masyarakat

Fungsi Agama

     Fungsi agama ialah sebagai pedoman hidup, agama mmpunyai ketentuan hidup yang baik di dunia. Sedangkan fungsi agama dalam masyarakat ialah Sebagai sarana komunikasi antar umat beragama untuk bertukar pikiran secara positif.

Dimensi komitmen agama

    Dimensi komitmen agama menurut Roland Robertson :
  • Dimensi keyakinan mengandung perkiraan/harapan bahwa orang yang religius akan menganut pandangan teologis tertentu.
  • Praktek agama mencakup perbuatan-perbuatan berbakti, yaitu perbuatan untuk melaksanakan komitmen agama secara nyata.
  • Dimensi pengerahuan, dikaitkan dengan perkiraan.
  • Dimensi pengalaman memperhitungkan fakta, semua agama mempunyai perkiraan tertentu.
  • Dimensi konsekuensi dari komitmen religius berbeda dengan tingkah laku perseorangan.


Pelembagaan agama

    Ada 3 tipe kaitan agama dengan masyarakat, diantaranya :
  1. Masyarakat dan nilai-nilai sakral.
  2. Masyarakat-masyarakat pra industri yang sedang berkembang.
  3. Masyarakat-masyarakat industri sekuler.

     Pengertian pelembagaan agama itu sendiri ialah apa dan mengapa agama ada, unsur-unsur dan bentuknya serta fungsi struktur agama. Dimensi ini mengidentifikasikan pengaruh-pengaruh kepercayaan di dalam kehidupan sehari-hari.

Agama, konflik dan masyarakat

     Di Indonesia sendiri konflik agama baik yang bersifat murni maupun yang ditumpangi oleh aspek budaya, politik, ideologi dan kepentingan golongan banyak mewarnai perjalanan sejarah Indonesia. Bahkan diera reformasi dan paska reformasi, agama telah menunjukkan peran dan fungsinya yang nyata. Baik kekuatan yang konstuktif maupun kekuatan yang destruktif. Sesudah gerakan reformasi, suatu keyakinan ketuhanan atau keagamaan banyak dituduh telah menyebabkan konflik kekerasan dinegeri ini. Selama 4 tahun belakangan, ribuan anak bangsa mati tanpa tahu untuk apa. Ribuan manusia terusir dari kampung halamannya, tempat mereka dilahirkan. Ribuan anak-anak lainnya pun menjadi piatu, kehilangan sanak keluarganya dan orang-orang yang dikasihi.

Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Kemiskinan

Ilmu Pengetahuan

    Ilmu pengetahuan adalah warisan bersama umat manusia, bukan milik pribadi dari orang-orang tertentu. Permulaannya dimulai dengan permulaan umat manusia. Ketika budaya intelektual Eropa mencapai kedewasaan yang memadai, yang sebagian besarnya dicapai melalui prestasi negara-negara selain-Eropa lainnya, ilmu-ilmu eksperimental secara khusus telah matang bagi perkembangan baru menyeluruh melalui Renaissance ( abad Kebangkitan ).

    Jika ilmu pengetahuan sejati berarti mengarahkan kecerdasan menuju kebahagian akhirat tanpa mengharapkan keuntungan materi, melakukan pengkajian tak kenal lelah dan terperinci tentang alam semesta untuk menemukan kebenaran mutlak yang mendasarinya, dan mengikuti metoda yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu, maka ketiadaan hal-hal tersebut memiliki arti bahwa ilmu pengetahuan tidak dapat memenuhi harapan kita.

4 Hal sikap yang ilmiah, yaitu :          
  1. Sikap ingin tahu : apabila menghadapi suatu masalah yang baru dikenalnya,maka ia beruasaha mengetahuinya.
  2. Sikap kritis : Tidak langsung begitu saja menerima kesimpulan tanpa ada bukti yang kuat, kebiasaan menggunakan bukti – bukti pada waktu menarik kesimpulan.
  3. Sikap obyektif : Melihat sesuatu sebagaimana adanya obyek itu, menjauhkan bias pribadi dan tidak dikuasai oleh pikirannya sendiri.
  4. Sikap ingin menemukan : Selalu memberikan saran-saran untuk eksprimen baru.


Teknologi

    Teknologi berasal dari istilah teckne yang berarti seni atau keterampilan. Menurut Dictionary of Science, teknologi adalah penerapan pengetahuan teoritis pada masalah-masalah praktis.  Teknologi, menurut Djoyohadikusumo (1994, 222) berkaitan erat dengan sains (science) dan perekayasaan (engineering). Dengan kata lain, teknologi mengandung dua dimensi, yaitu science dan engineering yang saling berkaitan satu sama lainnya. Sains mengacu pada pemahaman kita tentang dunia nyata sekitar kita, artinya mengenai ciri-ciri dasar pada dimensi ruang, tentang materi dan energi dalam interaksinya satu terhadap lainnya.

Ciri - Ciri Teknologi Barat :
  1. Serba intensif dalam segala hal, seperti modal, organisasi, tenaga kerja, dll.
  2. Dalam struktur sosial, teknologi barat bersifat melestarikan sifat ketergantungan.
  3. Kosmologi atau pandangan teknologi barat menganggap dirinya sebagai pusat feriferi, waktu berkaitan dengan kemajuan secara linier.

      Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan bagian-bagian yang dapat dibeda-bedakan, tetapi tidak dapat dipisah-pisahkan dari suatu sistem yang berinteraksi dengan sistem-sistem lain dalam kerangka nasional seperti kemiskinan.

Kemiskinan


      Kemiskinan pada dasarnya merupakan salah satu bentuk problema yang muncul dalam kehidupan masyarakat, khususnya pada negara-negara yang sedang berkembang. Kemiskinan yang dimaksud adalah kemiskinan dalam bidang ekonomi. Dikatakan berada di bawah garis kemiskinan apabila pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok seperti pangan, pakaian dan tempat berteduh. 


Kemiskinan menurut pendapat umum dapat dikategorikan ke dalam 3 kelompok, yaitu :
1. Kemiskinan yang disebabkan aspek badaniah atau mental seseorang.
2. Kemiskinan yang disebabkan oleh bencana alam.
3. Kemiskinan buatan atau kemiskinan struktural.
Dasar ukuran yang hidup di bawah garis kemiskinan memiliki ciri-ciri,
sebagai berikut :
  • Tidak memiliki faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, keterampilan dan sebagainya.
  • Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh aset produksi dengan kekuatan sendiri, seperti untuk memperoleh tanah garapan atau modal usaha.
  • Tingkat pendidikan mereka rendah, tidak sampai tamat sekolah dasar, karena harus membantu orang tua mencari tambahan penghasilan.


Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat

Perbedaan Kepentingan
    
     Perbedaan kepentingan sebenarnya merupakan sifat naluriah disamping adanya persamaan kepentingan. Bila perbedaan kepentingan itu terjadi pada kelompok-kelompok tertentu, misalnya pada kelompok etnis, kelompok agama, kelompok ideologi tertentu termasuk antara kelompok mayoritas dan minoritas.

Prasangka Diskriminasi dan Ethosentris

     Prasangka dan diskriminasi merupakan dua hal yang ada relevansinya. Kedua tindakan tersebut dapat merugikan pertumbuhan, perkembangan dan bahkan integrasi masyarakat. Dari peristiwa kecil yang menyangkut dua orang dapat meluas dan menjalar, melibatkan sepuluh orang, golongan atau wilayah disertai yindakan kekerasan dan destruktif yang merugikan.

Sebab-sebab timbulnya prasangka dan diskriminasi :
  • Berlatar belakang sejarah.
  • Dilatar-belakangi oleh perkembangan sosio-kultural dan situasional.
  • Bersumber dari factor kepribadian.
  • Berlatang belakang perbedaan keyakinan, kepercayaan dan agama.
Usaha-usaha mengurangi/menghilangkan prasangka dan diskriminasi :

  • Perbaikan kondisi sosial ekonomi.
  • Perluasan kesempatan belajar.
  • Sikap terbuka dan sikap lapang.

   Etnosentrisme yaitu suatu kecenderungan yang menganggap nilai-nilai dan norma-norma kebudayaannya sendiri sebagaai sesuatu yang prima, terbaik, mutlak dan diepergunakan sebagai tolak ukur untuk menilai dan membedakannya dengan kebudayaan lain.

Pertentangan Sosial/Ketegangan Dalam Masyarakat

   Konflik mengandung pengertian tingkah laku yang lebih luas daripada yang biasa dibayangkan orang dengan mengartikannya sebagai pertentangan yang kasar.
Konflik merupakan suatu tingkah laku yang dibedakan dengan emosi-emosi tertentu yang sering dihubungkan dengan kebencian atau permusuhan, konflik dapat terjadi pada lingkungan diri seseorang, kelompok, dan masyarakat.

Golongan-Golongan yang Berbeda dan Integrasi Sosial

    Masyarakat Indonesia digolongkan sebagai masyarakat majemuk yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan golongan sosial yang dipersatukan oleh kesatuan nasional yang berwujudkan Negara Indonesia.
Adapun hal-hal yang dapat menjadi penghambat dalam integrasi :
  • Tuntutan penguasaan atas wilayah-wilayah yang dianggap sebagai miliknya.
  • Isu asli tidak asli, berkaitan dengan perbedaan kehidupan ekonomi antar warga negara Indonesia asli dengan keturunan (Tionghoa,arab).
  • Agama, sentimen agama dapat digerakkan untuk mempertajam perbedaan kesukuan.
  • Prasangka yang merupakan sikap permusuhan terhadap seseorang anggota golongan tertentu.


Integrasi nasional

    Istilah integrasi nasional berasal dari 2 kata yaitu intgrasi dan nasional. Istilah integrasi ialah pembauran/penyatuan sehingga menjadi kesatuan yang utuh. Istilah nasional ialah kebangsaan, bersifat bangsa sendiri, meliputi suatu bangsa seperti cita - cita nasional, keturunan, budaya, agama, wilayah/daerah dan sebagainya.

Minggu, 28 November 2010

Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan

Masyarakat Perkotaan, Aspek – Aspek Positif dan Negatif

    Pengertian dari masyarakat ialah sekumpulan manusia yang menjadi satu kesatuan dan memiliki kepentingan yang sama, seperti : sekolah, keluarga, perkumpulan dll. Adapun syarat - syarat untuk menjadi masyarakat ialah memiliki perkumpulan manusia dan itu pun harus banyak, telah bertempat tinggal dalam jangka waktu yang lam di suatu daerah tertentu. Kita sering mendengar istilah " Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan ", arti dari masyarakat perkotaan itu sendiri ialah masyarakat yang bertempat tinggal di perkotaan dan memiliki berbagai kegiatan yang dilakukan di kota, dan memiliki kehidupan yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Adapun ciri - ciri masyarakat kota ialah :
• Kehidupan beragamanya mulai berkurang.
• Dapat memenuhi kebutuhannya sendiri.
• Perubahan sosialnya terlihat jelas, karena mudah menerima budaya dari luar.
• Kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan lebih banyak.
2 tipe masyarakat , yaitu :
1. Masyarakat Paguyuban : Terdapat hubungan pribadi antara anggota - anggotanya yang menimbulkan ikatan batin.
2. Masyarakat Petambayan : Terdapat hubungan pamrih antara anggota - anggotanya.
Adapun perbedaan antara masyarakat desa dan masyarakat kota, yaitu :
Masyarakat Pedesaan :
1. Perilaku homogen
2. Perilaku yang dilandasi konsep kebersamaan dan kekeluargaan
3. Isolasi sosial
4. Perilaku yang berorientasi pada tradisi
Masyarakat Kota :
1. Perilaku heterogen
2. Individualisme
3. Mobilitas sosial
4. Perilaku yang berorientasi pada rasionalitas

Hubungan Desa dan Kota
    Masyarakat pedesaan dan perkotaan memiliki hubungan yang erat dan bersifat ketergantungan, karena di    antara mereka saling membutuhkan. Hubungan kota - desa terjadi secara alami, yaitu yang kuat akan menang, karena itu dalam hubungan kota - desa apabila makin maju dan makin besar suatu kota akan semakin berpengaruh dalam kehidupan pedesaan. Salah satu bentuk hubungan desa - kota ialah Urbanisasi.

ASPEK POSITIF DAN NEGATIF

     Perkembangan kota merupakan manifestasi dari pola kehidupan sosial , ekonomi , kebudayaan dan politik . Kesemuanya ini akan dicerminkan dalam komponen – komponen yang memebentuk struktur kota tersebut . Jumlah dan kualitas komponen suatu kota sangat ditentukan oleh tingkat perkembangan dan pertumbuhan kota tersebut.
Secara umum dapat dikenal bahwa suatu lingkungan perkotaan , mengandung 5 unsur yang meliputi :
- Wisma : Untuk tempat berlindung terhadap alam sekelilingnya.
- Karya : Untuk penyediaan lapangan kerja.
- Marga : Untuk pengembangan jaringan jalan dan telekomunikasi.
- Suka : Untuk fasilitas hiburan, rekreasi, kebudayaan, dan kesenian.
- Penyempurnaan : Untuk fasilitas keagamaan, perkuburan, pendidikan, dan utilitas umum.

Masyarakat Pedesaan
     Yang dimaksud dengan desa menurut Sukardjo Kartohadi adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemeritnahan sendiri. Menurut Bintaro, desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografi, sosial, ekonomi, politik dan cultural yang terdapat disuatu daerah dalam hubungannya dan pengaruhnya secara timbal-balik dengan daerah lain. Menurut paul H.Landis : desa adalah penduduknya kurang dari 2.500 jiwa dengan ciri-ciri sebagai berikut :
1. Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antra ribuan jiwa
2. Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukuaan terhadap kebiasaan
3. Cara berusaha ( ekonomi ) ad alah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam sekitar seperti : iklim, keadaan alam, kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan.
Masyarakat pedesaan ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuatsesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yagn amat kuat yang hakekatnya, bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dimanapun ia hidup dicintainya serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau anggota - anggota masyarakat, karena beranggapan sama - sama sebgai masyarakat yang saling mencintai saling menghormati, mempunyai hak tanggung jawab yang sama terhadap keselamatan dan kebahagiaan bersama di dalam masyarakat. Adapun yang menjadi ciri masyarakat desa antara lain :
1. Didalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.
2. Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan.
3. Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian.
4. Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal mata pencaharian, agama, adat istiadat, dan sebagainya.
Didalam masyarakat pedesaan kita mengenal berbagai macam gejala, khususnya tentang perbedaan pendapat atau paham yang sebenarnya hal ini merupakan sebab-sebab bahwa di dalam masyarakat pedesaan penuh dengan ketegangan –ketegangan sosial. Gejala-gejala sosial yang sering diistilahkan dengan :
1. konflik
2. kontraversi
3. kompetisi
4. kegiatan pada masyarakat pedesaan
Sistem nilai budaya petani Indonesia antara lain sebagai berikut :
• Para petani di Indonesia di Jawa pada dasarnya menganggap bahwa hidupnya itu sebagai sesuatu hal yang buruk, penuh dosa, kesengsaraan. Tetapi itu tidak berarti bahwa ia harus menghindari hidup yang nyata dan menghindarkan diri dengan bersembunyi di dalam kebatinan atau dengan bertapa, bahkan sebaliknya wajib menyadari keburukan hidup itu dengan jelas berlaku prihatin dan kemudian sebaik-baiknya dengan penuh usaha atau ikhtiar.
• Mereka beranggapan bahwa orang bekerja itu untuk hidup, dan kadang-kadang untuk mencapai kedudukannya.
Unsur-unsur Desa antara lain :
• Daerah
• Penduduk
• Corak kehidupan
• Unsur gotong royong
Fungsi Desa antara lain :
• Fungsi desa dalam hubungannya dengan kota
• Sebagai lumbung bahan mentah atau tenaga kerja
• Dari segi kegiatan, kerja desa dapat merupakan desa agraris, desa manufaktur, desa industri, dan desa nelayan.

Perbedaan Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan

     Perbedaannya jika di lihat dari segi kuantitatif sulit di bedakan karena adanya hubungan antar konsentrasi penduduk dengan gejala sosialnya. Lebih baik menentukan perbedaan dilihat dari segi kualitas / kriteria kualitatif dmn struktur, fungsi, adat istiadat serta sosial kehidupannya dipengaruhi oleh proses penyesuaian ekologi masyarakat, yaitu :

1. Lingkungan umum dan orientasi terhadap alam
2. Pekerjaan atau mata pencaharian
3. Ukuran komunitas
4. Kepadatan penduduk
5. Homogenitas dan heterogenitas
6. Diferensiasi sosial
7. Pelapisan sosial
8. Mobilitas sosial
9. Interaksi sosial
10. Pengawasan sosial

Sabtu, 27 November 2010

Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan


Pertumbuhan Penduduk

Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Indonesia selama enam bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari enam bulan tetapi bertujuan menetap. Pertumbuhan penduduk diakibatkan oleh tiga komponen yaitu: fertilitas, mortalitas dan migrasi. Pertumbuhan penduduk berpengaruh terhadap jumlah dan komposisi penduduk khususnya juga berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi suatu daerah atau Negara bahkan dunia pada umumnya.
Factor demografi yg mempengaruhi pertumbuhan penduduk di suatu daerah
1. Kematian
a. tingkat kematian kasar (CDR/Crude Death Rate)
jumlah orang yang meninggal pertengah tahun dapat dirumuskan :
CDR = D K
Pm
D = Jumlah kematian
Pm = Jumlah Penduduk Pertengah tahun
K = Konstanta = 1000
Penduduk pertengah thn dpt dirumuskan
Pm = ½ (P1+P2)
Pm = P1+(P2-P1)
2
Pm = P2-(P2-P1)
2
Pm = Jumlah penduduk pertengah tahun
P1 = Jumlah penduduk pada awal tahun
P2 = Jumlah penduduk pada akhir tahun
b. tingkat kematian khusus (ASDR/Age Specific Death Rate)
Tingkat kematian dipengaruhi beberapa factor yaitu : umur, jenis kelamin, pekerjaan
Dan dapat dirumuskan
ASDR= Di K
Pm
Di = kematian utk kelompok umur i
Pm = Jumlah penduduk pada pertengah thn kelompok umur i
K = Konstanta = 1000
2. Fertilitas (Kelahiran Hidup)
Yang menyebabkan fertilitas :
1. Sulit memperoleh angka statistik lahir hidup, tidak dicatatkan dalam peristiwa kelahiran/kematian dan sering dicatatkan sebagai lahirmati
2. Wanita mempunyai kemungkinan melahirkan dari seorang anak ( tetapi meninggal hanya sekali )
3. Makin tua umur wanita tidaklah berarti kemungkinan mempunyai anak makin menurun
4. Di dalam pengukuran fertilitas hanya melibatkan satu orang saja
Ada dua istilah asing yang kedua-duanya diterjemahkan sebagai kesuburan :
a. Fecundity (kesuburan)
adalah lebih diartikan sebagai kemampuan biologis wanita untuk mempunyai anak
b. Fertility (Fertilitas)
adalah jumlah kelahiran hidup dari seorang atau kelompok wanita
Tingkat Kelahiran Kasar (CBR/Crude Birth Rate)
Adalah jml kelahiran hidup di suatu daerah pada tahun tertentu tiap 1000 penduduk pada pertengah tahun tersebut
CBR = jumlah lahir hidup x1000 atau BCDR= B K
Jml penduduk pada pertengah tahun Pm
B= Jumlah kelahiran hidup pd suatu dunia pada suatu tahun tertentu
Pm= jumlah penduduk pada pertengah tahun
K= Konstanta = 1000
GFR(General Fertility Rate) / angka kelahiran umum
Adalah angka yg menunjukan jml kelahiran per 1000 wanita usia produktif, Dapat dirumuskan :
GFR = B K
Fm
B= jumlah kelahiran hidup pada tahun tertentu
Fm= jumlah penduduk wanita pd pertengah tahun
K= Konstanta =1000
ASFR(Age Specific Fertility Rate)/ Tingkat kelahiran khusus
Dapat dirumuskan :
ASFRi= Bi K
Fmi
Bi= jumlah kelahiran dari wanita kelompok umur i
Fmi= Jumlah penduduk wanita pertengah tahun dalam keluarga i
K= Konstanta= 1000

Piramida penduduk
Distribusi usia dan jenis kelamin penduduk dalam negara atau wilayah tertentu dapat digambarkan dengan suatu piramida penduduk. Grafik ini berbentuk segitiga, dimana jumlah penduduk pada sumbu X, sedang kelompok usia (cohort) pada sumbu Y. Penduduk lak-laki ditunjukkan pada bagian kiri sumbu vertikal, sedang penduduk perempuan di bagian kanan.
Piramida penduduk menggambarkan perkembangan penduduk dalam kurun waktu tertentu. Negara atau daerah dengan angka kematian bayi yang rendah dan memiliki usia harapan hidup tinggi, bentuk piramida penduduknya hampir menyerupai kotak, karena mayoritas penduduknya hidup hingga usia tua. Sebaliknya yang memiliki angka kematian bayi tinggi dan usia harapan hidup rendah, piramida penduduknya berbentuk menyerupai genta (lebar di tengah), yang menggambarkan tingginya angka kematian bayi dan tingginya risiko kematian.
Kebudayaan dan Kepribadian

Kebudayaan Hindu dan Budha
Pada abad ke-3 dan je-4 agama Hindu masuk ke Indonesia khususnya ke pulau jawa. Perpaduan atau akulturasi antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan Hindu yang berasal dari India itu berlangsugn luwes dan mantap. Sekitar abad ke 5, ajaran Budha atau budhisme masuk ke Indonesia, khususnya ke pulau Jawa. Agama/ajaran budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju dari pada hinduisme, sebab Budhisme tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam masyarakat.
Walaupun demikian, kedua agama itu di Indonesia, khususnya di pulau jawa tumbuh dan berkembang berdampingan secara damai. Baik penganut hinduisme maupun budhisme melahirkan karya-karya budaya yang bernilai tinggi dalam seni bangunan/arsitektur, seni pahat, seni ukir maupun seni sastra, seperti tercermin dalam bangunan/arsitektur, relief-relief yang diabadikan dalam candi-candi di jawa tengah ataupun jawa timur. Candi-candi  yang dimaksud diantaranya candi borobudur, mendut, prambanan, kalasan, badut, kidal, jago, singasari, disekita kota malang, candi panataran dan siwa disekitar kota Blitar, semua wilayah propinsi jawa timur.
Kebudayaan Islam
 Pada abad ke-15 dan ke-16, agama Islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh para pemuka-pemuka Islam yang disebut wali sanga. Titik sentral penyebaran agama islam paa abad itu berada di pulau jawa. Sebenarnya agama Islam masuk ke Indonesia khususnya ke pulau jawa jauh sebelum abad ke -15. suatu bukti bahwa awal abad ke-11 sudah ada wanita Islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya agama Islam ke Indonesia, teristimewa ke pulau jawa berlangsung dalam suasana damai. Hal ini disebabkan karena Islam dimauskkan ke Indonesia tidak dengan paksa, melainkan dengan cara baik-baik. Di samping itu disebabkan sekap toleransi yang dimiliki banga kita
Pada abad ke-15, ketika kejayaan maritim majapahit mulai surut, berkembanglah negara-negara pantai yang dapat merongrong kekuasaan dan kewibawaan Majapahit yang berpusat pemerintahan di pedalaman. Negara-negara yang dimaksud adalah negara Malaka di semenanjung Malaka, negara Aceh di ujung pulau Sumatra, negara Banten di  jawa Barat, negara Demak di pesisir utara jawa tengah, negara Goa di sulawesi selatan. Dalam proses perkembangan negara-negara tersebut yang dikendalikan oleh pedagang-pedagang kaya dan golongan bangsawan kota-kota pelabuhan, nampaknya telah terpengaruh dan menganut ajaran Islam.
Didaerah-daerah yang belum amat terpengaruh oleh kebudayaan Hindu, agama Islam mempunyai pengaruh yang mendalam dalam kehidupan penduduk di daerah yang bersangkutan. misalnya di Aceh, Banten, sulawesi selatan, sumatra Timur, sumatra barat, dan pesisir kalimantan.
Agama islam berkembang pesat di Indonesia dan menjadi agama yang medapat penganut sebagian besar penduduk indonesia. tak dapat dipungkiri lagi, bahwa kebudayaan islam mewarnai sebagian besar penganutnya di Indonesia. Dengan begitu, agama islam memberi saham yang besar bagi perkembangan kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia.

Kebudayaan Barat

Unsur kebudayaan yang juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa indonesia adalah kebudayaan Barat. Awal kebudayaan Barat masuk ke negara Indonesia ketika terjadi penjajahan, terutama bangsa Belanda. Mulai dari penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang Belanda (VOC) dan berlanjut dengan pemerintahan kolonialisme Belanda, Indonesia telah dijajah selama 350 tahun. Dipusat kekuasaan pemerintahan Belanda, dikota-kota propinsi, kabupaten muncul bangunan-bangunan dengan gaya arsitektur Barat. Dalam kurun waktu itu juga, dikota-kota pusat pemerintahan terutama di Jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku berkembang dua lapisan sosial. Lapisan Sosial pertama, terdiri dari kaum buruh dari berbagai lapangan pekerjaan. Lapisan kedua, adalah kaum pegawai. Dalam lapisan sosial kedua inilah pendidikan Barat di sekolah-sekolah dan kemampuan dan kemahiran berbahasa Belanda menjadi syarat utama untuk mencapai kenaikan kelas sosial.


Minggu, 31 Oktober 2010

Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat

Pelapisan Sosial

      Pelapisan sosial adalah suatu pembedaan antar warga dalam kehidupan bermasyarakat yang dibagi - bagi dalam berbagai kelas - kelas sosial secara bertingkat. Wujudnya ialah adanya lapisan - lapisan masyarakat yang diantaranya ada kelas sosial yang tinggi, sosial menegah, dan sosial rendah. Pelapisan sosial ini merupakan pembeda antara kelompok yang kedudukan sosialnya tinggi dan rendah dalam suatu kelompok masyarakat, perbedaan ini dilihat dari status sosial, status ekonominya, kekuasaan dan kewenangannya.

Pelapisan sosial ini terwujud karena :
  • Adanya kelompok - kelompok berdasarkan jenis kelaminnya, umur, dengan perbedaan hak dan kewajiban yang ia terima.
  • Adanya kelompok - kelompok pemimpin dalam suatu wilayah yang mempunyai hak yang istimewa.
  • Adanya pembagian kerja dalam suatu suku.
  • Adanya perbedaan standar ekonomi yang diterima dan sangat berpengaruh secara umur.
Terjadinya Pelapisan sosial itu dibagi menjadi 2, yakni :
  1. Terjadi dengan sendirinya, proses ini terjadi sesuai pertumbuhan masyarakat itu sendiri dan terjadi dengan sendirinya. Pelapisan ini sangat bervariasi tergantung waktu, tempat dan kebudayaan masyarakat itu sendiri.
  2. Terjadi dengan sengaja, proses ini terjadi karena di sengaja. Misalnya saja di dalam organisasi pemerintah, organisasi partai politik dan perusahaan besar, yang didalam sebuah organisasi itu tersusun oleh 2 sistem, yakni sistem fungsional dan sistem skalar.
Dalam sistem pelapisan sosial pun terdapat pembagian kasta, yakni :
  1. Kasta Brahmana  : Kasta yang tertinggi untuk golongan para pendeta.
  2. Kasta Ksatria      : Kasta dari golongan kedua, ini untuk golongan para bangsawan dan para tentara.
  3. Kasta Waisya      : Kasta ini untuk golongan para pedagang.
  4. Kasta Sudra        : Kasta ini merupakan kasta untuk golongan para rakyat jelata.
  5. Paria                   : Golongan ini untuk mereka yang tidak mempunyai kasta seperti kaum gelandangan, peminta dll.
Ada beberapa teori tentang pelapisan masyarakat, yaitu dari :
  • Aristoteles, membagi masyarakat berdasarkan golongan ekonominya sehingga ada yang kaya, menengah dan melarat.
  • Prof. Dr. Selo Sumardjan dan Soelaiman Soemardi SH. MA , menyatakan bahwa selama didalam masyarakat ada sesuatu yang dihargai olehnya dan setiap masyarakat mempunyai sesuatu yang dihargainya maka barang itu akan menjadi bibit yang dapat menumbuhkan adanya sistem berlapis - lapis dalam masyarakat.
  • Vilfredo Pareto, menyatakan bahwa ada 2 kelas yang senantiasa berbeda setiap waktu, yaitu golongan elite dan golongan non elite.
  • Gaotano Mosoa, Menyatakan bahwa di dalam seluruh masyarakat dari masyarakat yang sangat kurang berkembang, sampai kepada masyarakat yang paling maju dan penuh kekuasaan kelas selalu muncul ialah kelas yang pemerintah dan kelas yang diperintah.
  • Karl Marx, menyatakan secara tidak langsung tentang pelapisan masyarakat menggunakan istilah kelas menurut dia, ada 2 macam kelas di setiap masyarakat yaitu masyarakat yang memiliki tanah dan alat - alat produksi lainnya dan kelas yang tidak mempunyai tanh dan hanya memiliki tenaga untuk di sumbangkan di dalam proses produksi.
Kesamaan Derajat

Pasal - pasal di dalam UUD 45 tentang persamaan hak ialah :
  1. Pasal 27
  2. Pasal 30 
  3. Pasal 31
 Hak asasi yang terdapat dalam UUD 45 ialah :
  1. Hak untuk hidup.
  2. Hak untuk memperoleh pendidikan.
  3. Hak untuk mendapatkan pekerjaan.
  4. Hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama.

Elite dan Massa

     Pengartian elite ialah terpilih dari masyarakat, dan sudah mengandaikan ideologi tertentu. Akan tetapi kaum intelektual juga disebut kaum elite, tetapi norma dan intelektualnya terdapat pada nalar dan otaknya. Banyak sekali fungsi elite dalam memegan strategi, seperti dapat mengubah keadaan masyarakat menjadi bangsa yang maju dan modern. Sedangkan Massa ialah suatu kumpulan individu - individu yang di dalamnya terdapat interaksi dan tidak terdapat strukturnya, pada umumnya massa berjumlah orang yang banyak. Massa juga mempunyai ciri - ciri, yaitu adanya persamaan minat, persamaan perhatian, persamaan kepentingan dan tidak terorganisir.

Warganegara dan Negara

     Hukum, Negara dan Pemerintahan

     Hukum ialah sesuatu yang tidak dapat kita hindarkan apabila kita ingin hidup tenang dan damai, karena hukum harus selalu di tegakkan. Adapun sifat dan ciri - ciri dari hukum itu sendiri adalah bersifat tegas, adil, dan disiplin. Ciri - cirinya ada 4, yaitu :
  • Hukum dibagi menjadi 2, hukum pidana dan advokat.
  • Punya aturan yang dibuat berdasarkan undang - undang.
  • Menindak bagi yang melanggar
  • Bertanggung jawab
     Sumber - sumber hukum itu berasal dari undang - undang, budaya dari negaranya sendiri, hukum adat, traktat dan jurisprudensi. Pembagian hukum 
Negara ialah suatu kumpulan wilayah, daerah, pulau - pulau yang mempunyai budaya yang sama dan merdeka. Tugas utama negara adalah memberikan perlindungan, keadilan dan tempat yang layak bagi rakyatnya. Adapun sifat - sifat negara, yaitu :
  • Sifat Memaksa
  • Sifat Monopoli
  • Sifat Totalitas
     Negara memiliki 2 bentuk yakni Negara kesatuan dan Negara Serikat, adapun unsur - unsur negara yaitu memiliki penduduk, wilayah, pemerintahan dan diakui oleh negara lain. Kita sebagai warga Negara Indonesia harusnya mengetahui tujuan dari Negara Republik Indonesia yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia. Dan dalam sebuah Negara itu ada pemerintahnya, yang memiliki arti menentukan kebijakan yang diselenggarakan untuk tujuan negara, serta mengelola dan mengarahkan masyarakat ke tujuan yang telah ditetapkan. Adapun perbedaan antara pemerintah dan pemerintahaan ialah pemerintahan itu menyagkut tugas dan kewenangaan, sedangkan pemerintah itu adalah aparatnya.

Warga Negara dan Negara

      Warga negara ialah orang yang telah lama tinggal dan lahir di suatu negara dan telah memiliki akta kelahiran, KTP dan lain - lainnya. Adapun kriteria untuk menjadi warga negara ialah dilihat dari asas kewarganegaraan berdasarkan kelahiran dan asas kewarganegaraan berdasarkan perkawinan.
Pada UUD 45 juga tercantum pasal - pasal tentang warga negara, yakni pasal :

1. Pasal 26
- Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia.
Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan undang-undang.
2. Pasal 27
- Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
- Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
- Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.

Sedangkan tentang hak dan kewajiban Warga negara Indinesia tercantum dalam UUD 45 pasal : 
  1. Pasal 28
  2. Pasal 28A
  3. Pasal 28B
  4. Pasal 28C
  5. Pasal 28D
  6. Pasal 28E
  7. Pasal 28F
  8. Pasal 28G
  9. Pasal 28H
  10. Pasal 28I
  11. Pasal 28J
  12. Pasal 30