Senin, 29 November 2010

Agama dan Masyarakat

Fungsi Agama

     Fungsi agama ialah sebagai pedoman hidup, agama mmpunyai ketentuan hidup yang baik di dunia. Sedangkan fungsi agama dalam masyarakat ialah Sebagai sarana komunikasi antar umat beragama untuk bertukar pikiran secara positif.

Dimensi komitmen agama

    Dimensi komitmen agama menurut Roland Robertson :
  • Dimensi keyakinan mengandung perkiraan/harapan bahwa orang yang religius akan menganut pandangan teologis tertentu.
  • Praktek agama mencakup perbuatan-perbuatan berbakti, yaitu perbuatan untuk melaksanakan komitmen agama secara nyata.
  • Dimensi pengerahuan, dikaitkan dengan perkiraan.
  • Dimensi pengalaman memperhitungkan fakta, semua agama mempunyai perkiraan tertentu.
  • Dimensi konsekuensi dari komitmen religius berbeda dengan tingkah laku perseorangan.


Pelembagaan agama

    Ada 3 tipe kaitan agama dengan masyarakat, diantaranya :
  1. Masyarakat dan nilai-nilai sakral.
  2. Masyarakat-masyarakat pra industri yang sedang berkembang.
  3. Masyarakat-masyarakat industri sekuler.

     Pengertian pelembagaan agama itu sendiri ialah apa dan mengapa agama ada, unsur-unsur dan bentuknya serta fungsi struktur agama. Dimensi ini mengidentifikasikan pengaruh-pengaruh kepercayaan di dalam kehidupan sehari-hari.

Agama, konflik dan masyarakat

     Di Indonesia sendiri konflik agama baik yang bersifat murni maupun yang ditumpangi oleh aspek budaya, politik, ideologi dan kepentingan golongan banyak mewarnai perjalanan sejarah Indonesia. Bahkan diera reformasi dan paska reformasi, agama telah menunjukkan peran dan fungsinya yang nyata. Baik kekuatan yang konstuktif maupun kekuatan yang destruktif. Sesudah gerakan reformasi, suatu keyakinan ketuhanan atau keagamaan banyak dituduh telah menyebabkan konflik kekerasan dinegeri ini. Selama 4 tahun belakangan, ribuan anak bangsa mati tanpa tahu untuk apa. Ribuan manusia terusir dari kampung halamannya, tempat mereka dilahirkan. Ribuan anak-anak lainnya pun menjadi piatu, kehilangan sanak keluarganya dan orang-orang yang dikasihi.

Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Kemiskinan

Ilmu Pengetahuan

    Ilmu pengetahuan adalah warisan bersama umat manusia, bukan milik pribadi dari orang-orang tertentu. Permulaannya dimulai dengan permulaan umat manusia. Ketika budaya intelektual Eropa mencapai kedewasaan yang memadai, yang sebagian besarnya dicapai melalui prestasi negara-negara selain-Eropa lainnya, ilmu-ilmu eksperimental secara khusus telah matang bagi perkembangan baru menyeluruh melalui Renaissance ( abad Kebangkitan ).

    Jika ilmu pengetahuan sejati berarti mengarahkan kecerdasan menuju kebahagian akhirat tanpa mengharapkan keuntungan materi, melakukan pengkajian tak kenal lelah dan terperinci tentang alam semesta untuk menemukan kebenaran mutlak yang mendasarinya, dan mengikuti metoda yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu, maka ketiadaan hal-hal tersebut memiliki arti bahwa ilmu pengetahuan tidak dapat memenuhi harapan kita.

4 Hal sikap yang ilmiah, yaitu :          
  1. Sikap ingin tahu : apabila menghadapi suatu masalah yang baru dikenalnya,maka ia beruasaha mengetahuinya.
  2. Sikap kritis : Tidak langsung begitu saja menerima kesimpulan tanpa ada bukti yang kuat, kebiasaan menggunakan bukti – bukti pada waktu menarik kesimpulan.
  3. Sikap obyektif : Melihat sesuatu sebagaimana adanya obyek itu, menjauhkan bias pribadi dan tidak dikuasai oleh pikirannya sendiri.
  4. Sikap ingin menemukan : Selalu memberikan saran-saran untuk eksprimen baru.


Teknologi

    Teknologi berasal dari istilah teckne yang berarti seni atau keterampilan. Menurut Dictionary of Science, teknologi adalah penerapan pengetahuan teoritis pada masalah-masalah praktis.  Teknologi, menurut Djoyohadikusumo (1994, 222) berkaitan erat dengan sains (science) dan perekayasaan (engineering). Dengan kata lain, teknologi mengandung dua dimensi, yaitu science dan engineering yang saling berkaitan satu sama lainnya. Sains mengacu pada pemahaman kita tentang dunia nyata sekitar kita, artinya mengenai ciri-ciri dasar pada dimensi ruang, tentang materi dan energi dalam interaksinya satu terhadap lainnya.

Ciri - Ciri Teknologi Barat :
  1. Serba intensif dalam segala hal, seperti modal, organisasi, tenaga kerja, dll.
  2. Dalam struktur sosial, teknologi barat bersifat melestarikan sifat ketergantungan.
  3. Kosmologi atau pandangan teknologi barat menganggap dirinya sebagai pusat feriferi, waktu berkaitan dengan kemajuan secara linier.

      Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan bagian-bagian yang dapat dibeda-bedakan, tetapi tidak dapat dipisah-pisahkan dari suatu sistem yang berinteraksi dengan sistem-sistem lain dalam kerangka nasional seperti kemiskinan.

Kemiskinan


      Kemiskinan pada dasarnya merupakan salah satu bentuk problema yang muncul dalam kehidupan masyarakat, khususnya pada negara-negara yang sedang berkembang. Kemiskinan yang dimaksud adalah kemiskinan dalam bidang ekonomi. Dikatakan berada di bawah garis kemiskinan apabila pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok seperti pangan, pakaian dan tempat berteduh. 


Kemiskinan menurut pendapat umum dapat dikategorikan ke dalam 3 kelompok, yaitu :
1. Kemiskinan yang disebabkan aspek badaniah atau mental seseorang.
2. Kemiskinan yang disebabkan oleh bencana alam.
3. Kemiskinan buatan atau kemiskinan struktural.
Dasar ukuran yang hidup di bawah garis kemiskinan memiliki ciri-ciri,
sebagai berikut :
  • Tidak memiliki faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, keterampilan dan sebagainya.
  • Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh aset produksi dengan kekuatan sendiri, seperti untuk memperoleh tanah garapan atau modal usaha.
  • Tingkat pendidikan mereka rendah, tidak sampai tamat sekolah dasar, karena harus membantu orang tua mencari tambahan penghasilan.


Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat

Perbedaan Kepentingan
    
     Perbedaan kepentingan sebenarnya merupakan sifat naluriah disamping adanya persamaan kepentingan. Bila perbedaan kepentingan itu terjadi pada kelompok-kelompok tertentu, misalnya pada kelompok etnis, kelompok agama, kelompok ideologi tertentu termasuk antara kelompok mayoritas dan minoritas.

Prasangka Diskriminasi dan Ethosentris

     Prasangka dan diskriminasi merupakan dua hal yang ada relevansinya. Kedua tindakan tersebut dapat merugikan pertumbuhan, perkembangan dan bahkan integrasi masyarakat. Dari peristiwa kecil yang menyangkut dua orang dapat meluas dan menjalar, melibatkan sepuluh orang, golongan atau wilayah disertai yindakan kekerasan dan destruktif yang merugikan.

Sebab-sebab timbulnya prasangka dan diskriminasi :
  • Berlatar belakang sejarah.
  • Dilatar-belakangi oleh perkembangan sosio-kultural dan situasional.
  • Bersumber dari factor kepribadian.
  • Berlatang belakang perbedaan keyakinan, kepercayaan dan agama.
Usaha-usaha mengurangi/menghilangkan prasangka dan diskriminasi :

  • Perbaikan kondisi sosial ekonomi.
  • Perluasan kesempatan belajar.
  • Sikap terbuka dan sikap lapang.

   Etnosentrisme yaitu suatu kecenderungan yang menganggap nilai-nilai dan norma-norma kebudayaannya sendiri sebagaai sesuatu yang prima, terbaik, mutlak dan diepergunakan sebagai tolak ukur untuk menilai dan membedakannya dengan kebudayaan lain.

Pertentangan Sosial/Ketegangan Dalam Masyarakat

   Konflik mengandung pengertian tingkah laku yang lebih luas daripada yang biasa dibayangkan orang dengan mengartikannya sebagai pertentangan yang kasar.
Konflik merupakan suatu tingkah laku yang dibedakan dengan emosi-emosi tertentu yang sering dihubungkan dengan kebencian atau permusuhan, konflik dapat terjadi pada lingkungan diri seseorang, kelompok, dan masyarakat.

Golongan-Golongan yang Berbeda dan Integrasi Sosial

    Masyarakat Indonesia digolongkan sebagai masyarakat majemuk yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan golongan sosial yang dipersatukan oleh kesatuan nasional yang berwujudkan Negara Indonesia.
Adapun hal-hal yang dapat menjadi penghambat dalam integrasi :
  • Tuntutan penguasaan atas wilayah-wilayah yang dianggap sebagai miliknya.
  • Isu asli tidak asli, berkaitan dengan perbedaan kehidupan ekonomi antar warga negara Indonesia asli dengan keturunan (Tionghoa,arab).
  • Agama, sentimen agama dapat digerakkan untuk mempertajam perbedaan kesukuan.
  • Prasangka yang merupakan sikap permusuhan terhadap seseorang anggota golongan tertentu.


Integrasi nasional

    Istilah integrasi nasional berasal dari 2 kata yaitu intgrasi dan nasional. Istilah integrasi ialah pembauran/penyatuan sehingga menjadi kesatuan yang utuh. Istilah nasional ialah kebangsaan, bersifat bangsa sendiri, meliputi suatu bangsa seperti cita - cita nasional, keturunan, budaya, agama, wilayah/daerah dan sebagainya.

Minggu, 28 November 2010

Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan

Masyarakat Perkotaan, Aspek – Aspek Positif dan Negatif

    Pengertian dari masyarakat ialah sekumpulan manusia yang menjadi satu kesatuan dan memiliki kepentingan yang sama, seperti : sekolah, keluarga, perkumpulan dll. Adapun syarat - syarat untuk menjadi masyarakat ialah memiliki perkumpulan manusia dan itu pun harus banyak, telah bertempat tinggal dalam jangka waktu yang lam di suatu daerah tertentu. Kita sering mendengar istilah " Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan ", arti dari masyarakat perkotaan itu sendiri ialah masyarakat yang bertempat tinggal di perkotaan dan memiliki berbagai kegiatan yang dilakukan di kota, dan memiliki kehidupan yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Adapun ciri - ciri masyarakat kota ialah :
• Kehidupan beragamanya mulai berkurang.
• Dapat memenuhi kebutuhannya sendiri.
• Perubahan sosialnya terlihat jelas, karena mudah menerima budaya dari luar.
• Kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan lebih banyak.
2 tipe masyarakat , yaitu :
1. Masyarakat Paguyuban : Terdapat hubungan pribadi antara anggota - anggotanya yang menimbulkan ikatan batin.
2. Masyarakat Petambayan : Terdapat hubungan pamrih antara anggota - anggotanya.
Adapun perbedaan antara masyarakat desa dan masyarakat kota, yaitu :
Masyarakat Pedesaan :
1. Perilaku homogen
2. Perilaku yang dilandasi konsep kebersamaan dan kekeluargaan
3. Isolasi sosial
4. Perilaku yang berorientasi pada tradisi
Masyarakat Kota :
1. Perilaku heterogen
2. Individualisme
3. Mobilitas sosial
4. Perilaku yang berorientasi pada rasionalitas

Hubungan Desa dan Kota
    Masyarakat pedesaan dan perkotaan memiliki hubungan yang erat dan bersifat ketergantungan, karena di    antara mereka saling membutuhkan. Hubungan kota - desa terjadi secara alami, yaitu yang kuat akan menang, karena itu dalam hubungan kota - desa apabila makin maju dan makin besar suatu kota akan semakin berpengaruh dalam kehidupan pedesaan. Salah satu bentuk hubungan desa - kota ialah Urbanisasi.

ASPEK POSITIF DAN NEGATIF

     Perkembangan kota merupakan manifestasi dari pola kehidupan sosial , ekonomi , kebudayaan dan politik . Kesemuanya ini akan dicerminkan dalam komponen – komponen yang memebentuk struktur kota tersebut . Jumlah dan kualitas komponen suatu kota sangat ditentukan oleh tingkat perkembangan dan pertumbuhan kota tersebut.
Secara umum dapat dikenal bahwa suatu lingkungan perkotaan , mengandung 5 unsur yang meliputi :
- Wisma : Untuk tempat berlindung terhadap alam sekelilingnya.
- Karya : Untuk penyediaan lapangan kerja.
- Marga : Untuk pengembangan jaringan jalan dan telekomunikasi.
- Suka : Untuk fasilitas hiburan, rekreasi, kebudayaan, dan kesenian.
- Penyempurnaan : Untuk fasilitas keagamaan, perkuburan, pendidikan, dan utilitas umum.

Masyarakat Pedesaan
     Yang dimaksud dengan desa menurut Sukardjo Kartohadi adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemeritnahan sendiri. Menurut Bintaro, desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografi, sosial, ekonomi, politik dan cultural yang terdapat disuatu daerah dalam hubungannya dan pengaruhnya secara timbal-balik dengan daerah lain. Menurut paul H.Landis : desa adalah penduduknya kurang dari 2.500 jiwa dengan ciri-ciri sebagai berikut :
1. Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antra ribuan jiwa
2. Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukuaan terhadap kebiasaan
3. Cara berusaha ( ekonomi ) ad alah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam sekitar seperti : iklim, keadaan alam, kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan.
Masyarakat pedesaan ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuatsesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yagn amat kuat yang hakekatnya, bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dimanapun ia hidup dicintainya serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau anggota - anggota masyarakat, karena beranggapan sama - sama sebgai masyarakat yang saling mencintai saling menghormati, mempunyai hak tanggung jawab yang sama terhadap keselamatan dan kebahagiaan bersama di dalam masyarakat. Adapun yang menjadi ciri masyarakat desa antara lain :
1. Didalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.
2. Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan.
3. Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian.
4. Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal mata pencaharian, agama, adat istiadat, dan sebagainya.
Didalam masyarakat pedesaan kita mengenal berbagai macam gejala, khususnya tentang perbedaan pendapat atau paham yang sebenarnya hal ini merupakan sebab-sebab bahwa di dalam masyarakat pedesaan penuh dengan ketegangan –ketegangan sosial. Gejala-gejala sosial yang sering diistilahkan dengan :
1. konflik
2. kontraversi
3. kompetisi
4. kegiatan pada masyarakat pedesaan
Sistem nilai budaya petani Indonesia antara lain sebagai berikut :
• Para petani di Indonesia di Jawa pada dasarnya menganggap bahwa hidupnya itu sebagai sesuatu hal yang buruk, penuh dosa, kesengsaraan. Tetapi itu tidak berarti bahwa ia harus menghindari hidup yang nyata dan menghindarkan diri dengan bersembunyi di dalam kebatinan atau dengan bertapa, bahkan sebaliknya wajib menyadari keburukan hidup itu dengan jelas berlaku prihatin dan kemudian sebaik-baiknya dengan penuh usaha atau ikhtiar.
• Mereka beranggapan bahwa orang bekerja itu untuk hidup, dan kadang-kadang untuk mencapai kedudukannya.
Unsur-unsur Desa antara lain :
• Daerah
• Penduduk
• Corak kehidupan
• Unsur gotong royong
Fungsi Desa antara lain :
• Fungsi desa dalam hubungannya dengan kota
• Sebagai lumbung bahan mentah atau tenaga kerja
• Dari segi kegiatan, kerja desa dapat merupakan desa agraris, desa manufaktur, desa industri, dan desa nelayan.

Perbedaan Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan

     Perbedaannya jika di lihat dari segi kuantitatif sulit di bedakan karena adanya hubungan antar konsentrasi penduduk dengan gejala sosialnya. Lebih baik menentukan perbedaan dilihat dari segi kualitas / kriteria kualitatif dmn struktur, fungsi, adat istiadat serta sosial kehidupannya dipengaruhi oleh proses penyesuaian ekologi masyarakat, yaitu :

1. Lingkungan umum dan orientasi terhadap alam
2. Pekerjaan atau mata pencaharian
3. Ukuran komunitas
4. Kepadatan penduduk
5. Homogenitas dan heterogenitas
6. Diferensiasi sosial
7. Pelapisan sosial
8. Mobilitas sosial
9. Interaksi sosial
10. Pengawasan sosial

Sabtu, 27 November 2010

Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan


Pertumbuhan Penduduk

Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Indonesia selama enam bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari enam bulan tetapi bertujuan menetap. Pertumbuhan penduduk diakibatkan oleh tiga komponen yaitu: fertilitas, mortalitas dan migrasi. Pertumbuhan penduduk berpengaruh terhadap jumlah dan komposisi penduduk khususnya juga berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi suatu daerah atau Negara bahkan dunia pada umumnya.
Factor demografi yg mempengaruhi pertumbuhan penduduk di suatu daerah
1. Kematian
a. tingkat kematian kasar (CDR/Crude Death Rate)
jumlah orang yang meninggal pertengah tahun dapat dirumuskan :
CDR = D K
Pm
D = Jumlah kematian
Pm = Jumlah Penduduk Pertengah tahun
K = Konstanta = 1000
Penduduk pertengah thn dpt dirumuskan
Pm = ½ (P1+P2)
Pm = P1+(P2-P1)
2
Pm = P2-(P2-P1)
2
Pm = Jumlah penduduk pertengah tahun
P1 = Jumlah penduduk pada awal tahun
P2 = Jumlah penduduk pada akhir tahun
b. tingkat kematian khusus (ASDR/Age Specific Death Rate)
Tingkat kematian dipengaruhi beberapa factor yaitu : umur, jenis kelamin, pekerjaan
Dan dapat dirumuskan
ASDR= Di K
Pm
Di = kematian utk kelompok umur i
Pm = Jumlah penduduk pada pertengah thn kelompok umur i
K = Konstanta = 1000
2. Fertilitas (Kelahiran Hidup)
Yang menyebabkan fertilitas :
1. Sulit memperoleh angka statistik lahir hidup, tidak dicatatkan dalam peristiwa kelahiran/kematian dan sering dicatatkan sebagai lahirmati
2. Wanita mempunyai kemungkinan melahirkan dari seorang anak ( tetapi meninggal hanya sekali )
3. Makin tua umur wanita tidaklah berarti kemungkinan mempunyai anak makin menurun
4. Di dalam pengukuran fertilitas hanya melibatkan satu orang saja
Ada dua istilah asing yang kedua-duanya diterjemahkan sebagai kesuburan :
a. Fecundity (kesuburan)
adalah lebih diartikan sebagai kemampuan biologis wanita untuk mempunyai anak
b. Fertility (Fertilitas)
adalah jumlah kelahiran hidup dari seorang atau kelompok wanita
Tingkat Kelahiran Kasar (CBR/Crude Birth Rate)
Adalah jml kelahiran hidup di suatu daerah pada tahun tertentu tiap 1000 penduduk pada pertengah tahun tersebut
CBR = jumlah lahir hidup x1000 atau BCDR= B K
Jml penduduk pada pertengah tahun Pm
B= Jumlah kelahiran hidup pd suatu dunia pada suatu tahun tertentu
Pm= jumlah penduduk pada pertengah tahun
K= Konstanta = 1000
GFR(General Fertility Rate) / angka kelahiran umum
Adalah angka yg menunjukan jml kelahiran per 1000 wanita usia produktif, Dapat dirumuskan :
GFR = B K
Fm
B= jumlah kelahiran hidup pada tahun tertentu
Fm= jumlah penduduk wanita pd pertengah tahun
K= Konstanta =1000
ASFR(Age Specific Fertility Rate)/ Tingkat kelahiran khusus
Dapat dirumuskan :
ASFRi= Bi K
Fmi
Bi= jumlah kelahiran dari wanita kelompok umur i
Fmi= Jumlah penduduk wanita pertengah tahun dalam keluarga i
K= Konstanta= 1000

Piramida penduduk
Distribusi usia dan jenis kelamin penduduk dalam negara atau wilayah tertentu dapat digambarkan dengan suatu piramida penduduk. Grafik ini berbentuk segitiga, dimana jumlah penduduk pada sumbu X, sedang kelompok usia (cohort) pada sumbu Y. Penduduk lak-laki ditunjukkan pada bagian kiri sumbu vertikal, sedang penduduk perempuan di bagian kanan.
Piramida penduduk menggambarkan perkembangan penduduk dalam kurun waktu tertentu. Negara atau daerah dengan angka kematian bayi yang rendah dan memiliki usia harapan hidup tinggi, bentuk piramida penduduknya hampir menyerupai kotak, karena mayoritas penduduknya hidup hingga usia tua. Sebaliknya yang memiliki angka kematian bayi tinggi dan usia harapan hidup rendah, piramida penduduknya berbentuk menyerupai genta (lebar di tengah), yang menggambarkan tingginya angka kematian bayi dan tingginya risiko kematian.
Kebudayaan dan Kepribadian

Kebudayaan Hindu dan Budha
Pada abad ke-3 dan je-4 agama Hindu masuk ke Indonesia khususnya ke pulau jawa. Perpaduan atau akulturasi antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan Hindu yang berasal dari India itu berlangsugn luwes dan mantap. Sekitar abad ke 5, ajaran Budha atau budhisme masuk ke Indonesia, khususnya ke pulau Jawa. Agama/ajaran budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju dari pada hinduisme, sebab Budhisme tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam masyarakat.
Walaupun demikian, kedua agama itu di Indonesia, khususnya di pulau jawa tumbuh dan berkembang berdampingan secara damai. Baik penganut hinduisme maupun budhisme melahirkan karya-karya budaya yang bernilai tinggi dalam seni bangunan/arsitektur, seni pahat, seni ukir maupun seni sastra, seperti tercermin dalam bangunan/arsitektur, relief-relief yang diabadikan dalam candi-candi di jawa tengah ataupun jawa timur. Candi-candi  yang dimaksud diantaranya candi borobudur, mendut, prambanan, kalasan, badut, kidal, jago, singasari, disekita kota malang, candi panataran dan siwa disekitar kota Blitar, semua wilayah propinsi jawa timur.
Kebudayaan Islam
 Pada abad ke-15 dan ke-16, agama Islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh para pemuka-pemuka Islam yang disebut wali sanga. Titik sentral penyebaran agama islam paa abad itu berada di pulau jawa. Sebenarnya agama Islam masuk ke Indonesia khususnya ke pulau jawa jauh sebelum abad ke -15. suatu bukti bahwa awal abad ke-11 sudah ada wanita Islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya agama Islam ke Indonesia, teristimewa ke pulau jawa berlangsung dalam suasana damai. Hal ini disebabkan karena Islam dimauskkan ke Indonesia tidak dengan paksa, melainkan dengan cara baik-baik. Di samping itu disebabkan sekap toleransi yang dimiliki banga kita
Pada abad ke-15, ketika kejayaan maritim majapahit mulai surut, berkembanglah negara-negara pantai yang dapat merongrong kekuasaan dan kewibawaan Majapahit yang berpusat pemerintahan di pedalaman. Negara-negara yang dimaksud adalah negara Malaka di semenanjung Malaka, negara Aceh di ujung pulau Sumatra, negara Banten di  jawa Barat, negara Demak di pesisir utara jawa tengah, negara Goa di sulawesi selatan. Dalam proses perkembangan negara-negara tersebut yang dikendalikan oleh pedagang-pedagang kaya dan golongan bangsawan kota-kota pelabuhan, nampaknya telah terpengaruh dan menganut ajaran Islam.
Didaerah-daerah yang belum amat terpengaruh oleh kebudayaan Hindu, agama Islam mempunyai pengaruh yang mendalam dalam kehidupan penduduk di daerah yang bersangkutan. misalnya di Aceh, Banten, sulawesi selatan, sumatra Timur, sumatra barat, dan pesisir kalimantan.
Agama islam berkembang pesat di Indonesia dan menjadi agama yang medapat penganut sebagian besar penduduk indonesia. tak dapat dipungkiri lagi, bahwa kebudayaan islam mewarnai sebagian besar penganutnya di Indonesia. Dengan begitu, agama islam memberi saham yang besar bagi perkembangan kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia.

Kebudayaan Barat

Unsur kebudayaan yang juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa indonesia adalah kebudayaan Barat. Awal kebudayaan Barat masuk ke negara Indonesia ketika terjadi penjajahan, terutama bangsa Belanda. Mulai dari penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang Belanda (VOC) dan berlanjut dengan pemerintahan kolonialisme Belanda, Indonesia telah dijajah selama 350 tahun. Dipusat kekuasaan pemerintahan Belanda, dikota-kota propinsi, kabupaten muncul bangunan-bangunan dengan gaya arsitektur Barat. Dalam kurun waktu itu juga, dikota-kota pusat pemerintahan terutama di Jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku berkembang dua lapisan sosial. Lapisan Sosial pertama, terdiri dari kaum buruh dari berbagai lapangan pekerjaan. Lapisan kedua, adalah kaum pegawai. Dalam lapisan sosial kedua inilah pendidikan Barat di sekolah-sekolah dan kemampuan dan kemahiran berbahasa Belanda menjadi syarat utama untuk mencapai kenaikan kelas sosial.