METOLOGI
EKONOMI
Sering disebut sebagai The queen of social sciences,
ilmu ekonomi telah mengembangkan serangkaian metode kuantitatif untuk
menganalisis fenomena ekonomi. Jan
Tinbergen pada
masa setelah Perang
Dunia II merupakan
salah satu pelopor utama ilmu ekonometri,
yang mengkombinasikan matematika, statistik,
dan teori ekonomi. Kubu lain dari metode kuantitatif dalam ilmu ekonomi adalah
modelGeneral
equilibrium (keseimbangan
umum), yang menggunakan konsep aliran uang dalam masyarakat, dari satu agen
ekonomi ke agen yang lain. Dua metode kuantitatif ini kemudian berkembang pesat
hingga hampir semua makalah ekonomi sekarang menggunakan salah satu dari
keduanya dalam analisisnya. Di lain pihak, metode kualitatif juga sama
berkembangnya terutama didorong oleh keterbatasan metode kuantitatif dalam
menjelaskan perilaku agen yang berubah-ubah.
MASALAH
POKOK EKONOMI
Dalam memenuhi kebutuhannya, manusia dihadapkan pada berbagai masalah. Hal ini
dimungkinkan karena jumlah dan macam kebutuhan manusia tidak terbatas. Masalah
pokok ekonomi yang dihadapi manusia dibedakan menjadi dua macam, yaitu masalah
bagi produsen dan konsumen.
1. Masalah ekonomi bagi produsen
Berikut masalah ekonomi yang harus dihadapi oleh produsen :
a. Barang apa yang harus diproduksi (what)
b. Bagaimana barang tersebut diproduksi (why)
c. Untuk siapa barang tersebut diproduksi (what for)
2.
Masalah ekonomi yang dihadapi konsumen
Masalah pokok yang dihadapi konsumen adalah terbatasya alat pemuas, padahal
kebutuhan manusia tidak terbatas. Agar konsumen dapat memenuhi berbagai
kebutuhannya maka konsumen akan menyusun skala prioritas. Adapun hal-hal yang
mempengaruhi skala prioritas adalah tingkat pendapatan atau penghasilan, kedudukan
seseorang, dan faktor lingkungan.
PENGARUH
MEKANISME HARGA
Krisis
finansial global yang terjadi sejak akhir tahun 2007 telah menyebabkan
perlambatan ekonomi global secara bertahap. Diperkirakan daya beli masyarakat
menurun. Banyak pihak yang mengatakan bahwa krisis hanya terjadi pada negara
maju seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa. Namun perlu diingat bahwa sebagian
besar negara yang kekuatan pasarnya sedang tumbuh (energing market) menguasai
60% pangsa pasar ekspor ke Amerika Serikat dan negara-negara maju. Karena itu,
jika terjadi penurunan permintaan, pasti akan berdampak terhadap permintaan
barang-barang dari negara-negara yang sedang tumbuh (emerging countries). Tentu
hal ini akan berakibat pada menurunnya kinerja berbagai sektor usaha, khususnya
industri.
Harapan
untuk segera terlepas dari himpitan krisis ekonomi yang terjadi sejak akhir
tahun 2007 nampaknya bukan merupakan sesuatu yang berlebihan. Hal ini dapat
dilihat dari beberapa indikator ekonomi, seperti tingkat suku bunga perbankan yang
terus menurun, menyesuaikan suku bunga SBI, inflasi yang semakin terkendali
serta transaksi di bursa efek yang semakin bergairah. Kondisi tersebut
setidaknya dapat ditangkap sebagai sinyal bahwa Indonesia sudah mulai memasuki
tahap recovery atau kebangkitan.
Memang
masih banyak faktor lain yang mempengaruhi dan sekaligus menentukan tingkat
prosentase pemulihan ekonomi dan tingkat suku bunga bank, inflasi serta kondisi
bursa efek pada umumnya dapat dijadikan sebagai barometer.
SISTEM
PEREKONOMIAN
Sistem
Perekonomian adalah cara suatu bangsa/negara untuk mengatur kehidupan
ekonominya agar tercapai kemakmuran dan kesejahteraan bagi rakyatnya.
Macam-Macam
Sistem Ekonomi
Sistem
Ekonomi Tradisional
Sistem
ekonomi yang masih terikat dengan adat istadat kebiasaan dan nilai budaya
setempat.
Ciri-Ciri :
- Alat produksi sederhana
- Jumlah barang/jasa rendah
- Produktivitas rendah
- Masih barter
- Kegiatan ekonomi umumnya dibidang pertanian
- Masyarakat sulit menerima perubahan
Sistem
Ekonomi Kapitalis
Sistem
ekonomi yang memberi kebebasan kepada masyarakat untuk memilih dan melakukan
usaha sesuai keinginan dan keahliannya.
Ciri-Ciri :
- Hak milik perorangan diakui
- Individu bebas melakukan kegiatan ekomomi
- Jenis,jumlah,dan harga barang ditentukan kekuetan pasar
- Adanya persaingan bebas
- Kegiatan ekonomi(produksi,distribusi,dan konsumsi)
diserahkan kepada swasta.
Misalnya
Amerika Serikat dan Eropa
Sistem
Ekonomi Sosialis (ETATISME)
Sistem
Ekonomi yang seluruh kegiatan Ekonominya direncanakan,dilaksanakan,dan
diawasi oleh pemerintah secara terpusat.
Ciri-Ciri :
- Alat-alat dan faktor produksi dikuasai negara
- Kegiatan Ekonomi sepenuhnya diatur negara
- Harga barang/jasa ditentukan pemerintah
- Hak milik perorangan tidak diakui
Misalnya:
Kuba, Korea, Eropa Timur dan RRC.
Sistem
Ekonomi Campuran
Gabungan
dari sistem perekonomian Liberal dan sosialis.
Ciri-Ciri :
- Kegiatan ekonomi dilakukan oleh pemerintah dan oleh swasata
- Transaksi ekonomi terjadi di pasar, dan ada campuran tangan
pemerintah
- Ada persaingan serta masih ada control dari pemerintah
Misalnya:
Afrika, Amerika Latin dan Asia.
Dalam memenuhi kebutuhannya, manusia dihadapkan pada berbagai masalah. Hal ini dimungkinkan karena jumlah dan macam kebutuhan manusia tidak terbatas. Masalah pokok ekonomi yang dihadapi manusia dibedakan menjadi dua macam, yaitu masalah bagi produsen dan konsumen.
1. Masalah ekonomi bagi produsen
Berikut masalah ekonomi yang harus dihadapi oleh produsen :
a. Barang apa yang harus diproduksi (what)
b. Bagaimana barang tersebut diproduksi (why)
c. Untuk siapa barang tersebut diproduksi (what for)
Masalah pokok yang dihadapi konsumen adalah terbatasya alat pemuas, padahal kebutuhan manusia tidak terbatas. Agar konsumen dapat memenuhi berbagai kebutuhannya maka konsumen akan menyusun skala prioritas. Adapun hal-hal yang mempengaruhi skala prioritas adalah tingkat pendapatan atau penghasilan, kedudukan seseorang, dan faktor lingkungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar